Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan 5,6%, Jokowi: Masih dalam Jangkauan

Selasa, 19 Agustus 2014

Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan 5,6%, Jokowi: Masih dalam Jangkauan

Jakarta -Pemerintah mematok asumsi pertumbuhan ekonomi 5,6% dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015. Bagaimana tanggapan Joko Widodo, presiden terpilih 2014-2019.

"Saya kira masih dalam jangkauan. Dengan catatan ada tindakan lapangan yang konkret," tutur pria yang akrab disapa Jokowi ini di Balai Kota, Jakarta, Selasa (19/8/2014).

Untuk memacu pertumbuhan ekonomi, lanjut Jokowi, dibutuhkan kebijakan yang mendukung investasi. "Baik itu untuk perbaikan infrastruktur, kebijakan yang bersifat investasi betul-betul diputuskan," ujarnya.

Industri manufaktur, tambah Jokowi, harus didorong agar jadi pendorong perekonomian agar mampu menyerap tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan. Tak hanya itu, industri manufaktur juga harus berorientasi ekspor agar membantu neraca perdagangan.

"Saya kan pelaku, jadi saya ngerti. He he he," ucap Jokowi.

APBN, menurut Jokowi, juga harus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi tetapi di saat yang sama tidak terlalu boros. Caranya adalah dengan membekukan belanja negara yang kurang produktif.

"Kemudian juga yang paling penting menurut saya kita harus berani pembekuan belanja. Kalau berani melakukan itu, defisit APBN bisa diturunkan," sebutnya.

Namun, Jokowi menegaskan bahwa dirinya belum dalam posisi untuk mengelola anggaran negara. "Pembekuan belanja, kalau berani dilakukan itu baru. Tapi kami tidak dalam posisi itu," ucapnya.

Sumber : http://finance.detik.com/read/2014/08/19/110026/2666084/4/pertumbuhan-ekonomi-tahun-depan-56-jokowi-masih-dalam-jangkauan

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Popular Posts

• Pencipta Mobil Listrik Made In Depok: Kita Tidak Dianggap

  Jakarta -Sejak 2012 lalu, Menteri BUMN Dahlan Iskan memperkenalkan mobil listrik karya anak bangsa. Salah satunya adalah karya Dasep Ahma...
• Bisakah BUMN Bersih dari Intervensi Politik dan Pemerintah?

  Jakarta  -Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selama ini selalu dianggap sebagai sapi perah pemerintah. Intervensi politik dan pemerintah kerap ...
• Pendaftaran CPNS Mulai 20 Agustus, Tapi Tak Serempak di Semua Instansi

  Jakarta  -Waktu pembukaan pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini dipastikan dapat dilakukan tepat waktu mulai 20 Agustus 20...
• Bebas Macet, Angkut Air Galon Sukabumi-Jakarta Via Kereta Hemat 4 Jam

  Sukabumi  -Perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) PT Tirta Investama (Aqua) untuk pertama kalinya mengirim produk aqua kemasan galon meng...
• Melacak Sopir Jadi-jadian Wismoyo, Polres Jakbar Masih Periksa Saksi-saksi

  Jakarta - Noritrianto Anung melaporkan bahwa sopir pribadinya Wismoyo ke Polres Jakarta Barat karena telah membawa kabur mobil Honda Stre...
• Bawa Kabur Mobil Warga Bintaro, Sopir Jadi-jadian Wismoyo Pakai Alamat Palsu di SIM

  Jakarta  - M Nurjaya Wismoyo, sopir jadi-jadian yang membawa lari mobil Mobilio milik Andri warga Bintaro, Tangsel, ternyata menggunakan ala...
• Bos Pelindo: Jadi Dirut BUMN Tidak Gampang, Mundur atau Lawan!

  Jakarta  -Mundurnya Karen Agustiawan sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) menuai banyak komentar dari petinggi Badan Usaha Milik Ne...
• RI Hadapi Pasar Bebas ASEAN, Ini Tips dari Jokowi

  Jakarta  -Tahun depan, Indonesia akan menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN di mana arus modal dan sumber daya manusia akan dibebaskan. Me...
• Menengok Kota di Balik Kesuksesan Cathay Pacific

  Hong Kong -Maskapai asal Hong Kong, Cathay Pacific mendapat predikat sebagai salah satu maskapai terbaik dunia. Maskapai berusia 67 tahun...
• Tak Mau PNS Bodoh, Tes Ini Selalu Ada di Seleksi CPNS

  Jakarta -Dalam seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), selalu ada Tes Kompetensi Dasar (TKD). Ujian ini berisi wawasan keba...